Aku
heran sekali. Pulpen di kantorku sering hilang. Seperti hari ini. Pulpen Kak
Faras dan Kak Afri hilang.
Kami
cari di kolong meja, cari di meja-meja tetangga, cari di gang-gang sempit
antara meja, cari di belakang lemari. Nihil.
Kemarin
pulpen Kak Nur yang raib. Pernah juga pulpen Kak Evi. Aku jadi terheran-heran,
ke mana para pulpen itu pergi, ya? Apa ada yang mengadopsi mereka secara
ilegal? Apa yang mereka lakukan selama menghilang itu?
Mendadak
aku curiga ada yang menganggap para pulpen itu sebagai ancaman lalu bertekad
menculik para pulpen bahkan membinasakan dari muka bumi. Bila tidak ada pulpen,
akan bagaimana manusia mencatat hidup? Ya kan?
(28 Agustus 2015)
Para pulpen sudah kami amankeun kumendan
BalasHapusAh, ngeri kali dengan kata "amankan" itu. Bikin nggak aman!
HapusKaf, ini bagus sih! Tapi premis kurang! Dikit lagi!
BalasHapusIya, ya? Hahaha. Ajarinlah, Va. Beri ilmumu sini.
Hapus