Rabu, 02 September 2015

Hilangnya Para Pulpen

          Aku heran sekali. Pulpen di kantorku sering hilang. Seperti hari ini. Pulpen Kak Faras dan Kak Afri hilang.
          Kami cari di kolong meja, cari di meja-meja tetangga, cari di gang-gang sempit antara meja, cari di belakang lemari. Nihil.
          Kemarin pulpen Kak Nur yang raib. Pernah juga pulpen Kak Evi. Aku jadi terheran-heran, ke mana para pulpen itu pergi, ya? Apa ada yang mengadopsi mereka secara ilegal? Apa yang mereka lakukan selama menghilang itu?
          Mendadak aku curiga ada yang menganggap para pulpen itu sebagai ancaman lalu bertekad menculik para pulpen bahkan membinasakan dari muka bumi. Bila tidak ada pulpen, akan bagaimana manusia mencatat hidup? Ya kan?

(28 Agustus 2015)


4 komentar:

  1. Para pulpen sudah kami amankeun kumendan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, ngeri kali dengan kata "amankan" itu. Bikin nggak aman!

      Hapus
  2. Kaf, ini bagus sih! Tapi premis kurang! Dikit lagi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ya? Hahaha. Ajarinlah, Va. Beri ilmumu sini.

      Hapus