Kamis, 07 Agustus 2014

Turis Lebaran

         Nah, kalau tulisan sebelumnya aku cerita tentang perayaan hari raya di kampungku, ini aku kasih senarai foto mulai dari berangkat sampai pulang ya. Iya.

Mudik, yay!

Rambu di Cikampek

Ekspresi langitnya bagus, ya? Iya.
Berbuka puasa di Kantor Kecamatan Patrol. Ada camat yang ganteng itu nggak, ya? *celingak-celinguk*

Setelah 24 jam, kami tiba di kampung. Langsung eksplor! Mulai dari ikut bulek ke warung. Ihiw.
Rumah Limasan, khas kampungku. Sayang rumah kami sudah ditembok, tidak pure seperti ini. Iya, ini rumah salah satu tetangga yang kulewati saat ke warung. Hehehe... .

SD Nungkulan II.

Langitnya memang agak mendung, tapi tetap cantik, ya? Iya.

Ini suasana pagi. Sehabis sahur, kami keliling kampung.

Jalan kampungku tidak diaspal. Hanya jalan besar yang diaspal.

Seorang penjual kembang di pasar pagi dekat rumah. Pasar ini buka tiap pagi. Pasar besar jauh dari tempat kami (di kecamatan) dan biasanya hanya ada setiap hari pasaran (ada yang hanya buka ketika kliwon, atau buka ketika wage).

Suasana pasar pagi. Tidak seramai dulu (ditambah efek puasa; banyak yang tidak berjualan).

Ayo beli tempe!

Tempe-tempe yang dibungkus dengan daun jati ini harganya Rp3.000,00.

Pohon di pinggir jalan. Aku suka!

Sisa abu Gunung Kelud. Ya, abunya mencapai desa kami.

Masa tanam di sawah.

Menuju ke makam Mbah Buyut dan Mbah Putri. 

Mbah-mbah di kampungku memang masih sigap. Mereka ke mana-mana sendiri dengan bawaan yang tidak ringan dan tanpa alas kaki kadang-kadang.
  
Sisa-sisa kampanye pilpres lalu.

Jalanan di kampungku.

Bapak mengambil kelapa dari kebun Mbah Kakung dengan menggunakan bambu. Kami tim hore-hore ajalah. :D

Hasil panen kelapa untuk berbuka. Segar lho buka dengan es degan!

Anak sapi peliharaan bulekku lepas dari kandang. Dia memang hobi kabur dari kandang lalu lari-larian di pekarangan.

Seperti pertemuan dua arus ya!

Jalanan menuju ke kali. Jalan yang sebelah sini masih bisa ditaklukkan (setidaknya oleh sepupuku di foto ini).

Ini model lain jalanan di kampungku. Tanjakannya dahsyat!

Suasana ketika menuju Malioboro, Yogya.

Jangan tanya itu gunung apa. Aku nggak tahu. Yang jelas bagus! :D

Awan-awan lagi bergosip!

Masuk Yogyakarta!

Jalan Malioboro yang marai boros. :D

Salah satu sudut Malioboro.

Pasar Beringharjo tampak depan.

Pintu peturasan toko Mirota Batik (pria).

Pintu peturasan toko Mirota Batik (Wanita).

Di dalam toilet.

Tempat sampah di dalam kamar mandi.

Foto bapak waktu muda. :')
(Habis foto-foto toilet kok ya terus foto Bapak.. Hauft. )

Langit hari kedua Lebaran

Di dalam Thomas gujes-gujes.

Adik dan sepupuku naik ATV. Sewanya ceban!
(Ceban itu sepuluh ribu)

Pemandangan dalam perjalanan pulang

Gimana kalau kita beri judul: "sendirian dan terikat"?

Pawon (dapur) di rumah.
Mestinya foto ini di atas ya? Biar ah. Kelupaan. Ini diambil oleh sepupuku yang hobi menggunakan camera 360.

Menikmati macet di Comal. Mobil dengan ketupat ini hanya salah satu di antara keseruan di jalan. Kami juga sempat bertemu bajaj, mikrolet, dan metro mini kala mudik.

Oke, itu aja dulu yang bisa aku kasih, ya!
Foto-foto di sini diambil dari ponselku dan adikku (kecuali yang camera 360 tadi)

Wonogiri Sukses!
(Lupa kepanjangan "sukses" itu apa)

2 komentar: