Sabtu, 19 Juli 2014

Menu Reguler

          Aku belakangan bertanya-tanya sendiri: mengapa kita bangga sekali ketika kita mendapatkan menu yang tidak biasanya, yang tidak kita temui sehari-hari? Kita jepret itu menu lalu pamerkan ke instagram, kita beri tahukan di Twitter bahwa kita makan, misalnya, steak. Sudah itu kita umumkan lokasi kita melalui 4square. Ah ya, ingat juga bagikan info di Path dan facebook (kalau Friendster masih ada, share di sana juga).
          Nah, apa kita melakukan itu juga ketika kita berbuka di rumah dengan nasi lauk tempe?
          Apa kita akan sebahagia seperti kita makan steak?
          Mengapa bisa kita tidak berbahagia dengan menu reguler kita? Mengapa kita merasa lebih “wah” terhadap menu di luar sehari-hari?
          Bisakah kita bayangkan, kita hidup tanpa menu reguler yang keberadaannya tidak kelewat membahagiakan itu?
          Bisakah kita berbahagia menghadapi menu reguler sebagaimana kita bertemu menu luar biasa?


          Ya, aku menu regulermu. Salam.

(14 Juli 2014)


2 komentar:

  1. perasaan ki nek buka, tempe juga rasa steak deh ka :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih, syukurlah. Semoga semua orang begitu, ya! :3

      Hapus