Minggu, 11 Mei 2014

Ketiak

: Joko Pinurbo

aku suka ketiakmu
yang serupa aroma kelapa muda itu

di udara yang bebas
baumu menari-nari
memanggil aku yang sendiri

tiap bau memiliki nada panggil yang berbeda
yang akan menjemput orang berlainan pula
kita di sini bersua
karena dipanggil bau ketiak masing-masing

aku dengan ketiakku yang beraroma vanila
dan kau dengan ketiakmu yang beraroma kelapa muda
kita bertukar bau
kita bertukar rasa
tahu-tahu berbaur saja dua aroma

kita jadi bingung
aromaku yang mana aromamu yang mana
kita sudah tak peduli mulanya dengan percampuran bau
tetapi sekarang langkah kita yang gegas
kemas kita yang lekas
kita menghitung bau-bau yang dipertukarkan dengan lantas

baumu sudah beda tak lagi vanila, katamu
ah ya kau juga tak lagi kelapa muda, sahutku
kau yang lebih dulu, kamu berkeras
kau, kita bertengkar tentang bau siapa yang lebih dulu berubah aroma
baiknya kita mencari ketiak baru saja, begitu kamu bilang
kita hanya mesti menanti panggilan dari ketiak lainnya, sanggahku
yang jelas kita tak bisa bersama

kita terus begitu
bertengkar tentang ketiak
bilang kita tak bisa bersama
sambil tetap bersama
sampai entah
karena ketiak lain sudah memanggil yang lain
karena ketiak lain tak mau memanggil ketiak kita yang bercampur aroma
karena ketiak lain tidak sudi berurusan dengan ketiak kita yang tak bisa terpecah

(5 Mei 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar