Selasa, 04 Maret 2014

Ziarah di Gramedia

          Aku sedang melihat-melihat buku di Gramedia saat ponselku berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Cen.
          Di mana?
          Kuketikkan balasan, lantai 2.
          Tak lama ponselku berbunyi lagi. Lantai 2 sebelah mana?
          Aku lantas menuju eskalator—tempat kuduga ia berada—sebagai jawaban pesannya. Benar saja. Ia di sana. Pria berambut gelombang hampir menyentuh bahu yang tergerai berantakan itu menujuku.
          Sebagai pengganti “halo”, aku tersenyum canggung. Tak tahu harus berkata apa, kubilang saja, “Aku lagi lihat buku-buku di sana itu.”
          Aku langsung memunggunginya dan berjalan dengan kikuk. Ia mengikuti saja tanpa berkata apa-apa. Sesampainya di tempat awal aku melihat-lihat buku, kuperhatikan ekspresinya. Sebuah senyum miring terbit di bibirnya. Aku cukup tahu buku-buku ini bukan seleranya, itu sebab tadi kusempatkan memperhatikan reaksinya saat melihat buku-buku di rak sini. Ia tidak bilang apa-apa, tetapi ketika kau buka Twitter nanti kau akan tahu pikirannya. Ia akan menulis: buku-buku macam apa ini. :|
          Aku tersenyum saja lalu melanjutkan pencarian. Kubiarkan ia melihat-lihat—dan barangkali mencaci buku-buku itu dalam pikirannya.

          Teleponku berbunyi. Nama Sarah tertera di sana.
          “Halo,” sapaku.
          “Kaf, lagi di mana?”
          “Gramedia.”
          “Ngapain?”
          “Ziarah.”
          “Hah? Ziarah?”
          “Iya. Menziarahi ingatan waktu pertama kali ketemu Cen. Hahahaha… .”

(22 Oktober 2013)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar