Selasa, 18 Februari 2014

Lelaki Pembawa Gunung

          Seorang lelaki melontarkan laso ke gunung. Ia lantas berjalan sambil menarik-narik gunung yang sudah ia ikat dengan tali itu.
          Di tengah jalan, Si Lelaki bertemu dengan pria bercaping. Melihat Lelaki Pembawa Gunung, Pria Bercaping bertanya, “Mengapa kaubawa gunung itu dengan tali?”
          “Aku tidak melihat ada gunung di sini,” sahut Lelaki Pembawa Gunung.
          “Loh, lalu itu apa?” tanya Pria Bercaping sambil menunjuk gunung yang diikat dengan tali di belakang Lelaki pembawa Gunung.
          Lelaki Pembawa Gunung menoleh ke arah gunung. “Oh, ini sapi.” Ia lalu berjalan lagi.
          Sampai di persimpangan ia bertemu Ibu yang membawa rantang. Penasaran, Ibu Pembawa Rantang bertanya, “Akan kaubawa ke mana gunung itu?”
          “Aku tidak melihat ada gunung di sini,” sahut Lelaki Pembawa Gunung.
          “Loh, lalu itu apa?” tanya Ibu Pembawa Rantang sambil menunjuk gunung.
          “Oh, ini sapi.”
          Ia lalu berjalan lagi. Ia masih bertemu beberapa orang lagi dan selalu bilang yang dibawanya itu sapi, bukan gunung.
          Matahari mulai rebah kala akhirnya gunung yang sejak semula diam kini bicara. Katanya kepada Lelaki Pembawa Gunung, “Akan sampai kapan kauanggap aku ini sapi padahal kautahu aku ini gunung?”
          Lelaki Pembawa Gunung terus berjalan terengah-engah sambil membawa gunung. Hingga hari ini.

(14 Februari 2014)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar