Selasa, 08 Oktober 2013

Perihal Duduk Bertiga

: tanggapan untuk tulisan Momo yang berjudul “Satu Bertiga

          Dear Momo,
          Ingatan pertamaku saat membaca tulisanmu adalah tempat dudukku ketika SMP. Aku duduk bertiga dengan temanku! Hahahaha… .
          Sekolah kami sekolah biasa saja. Di kelas kami ada beberapa orang yang duduk bertiga di bangku panjang. Salah satunya ya aku dan dua temanku. Nama mereka Nur Hasanah dan Nur Hidayati. Aku begitu senang di tengah-tengah dua cahaya (nur = cahaya) dan berada di antara kebaikan (hasanah = kebaikan) dan petunjuk (hidayat = petunjuk). Ah, ya, aku makhluk antara. XD
          Ketika itu kami senang-senang saja duduk bertiga. Tidak merasa sedih atau apa meski barangkali orang lain yang melihat kami akan jatuh iba atau bagaimana. Kami merasa wajar.
          Sekolahku sekolah biasa saja. Aku juga anak biasa saja. Sama seperti mereka yang kaupotret dan kautulis di blogmu itu.
          Momo yang baik,
          titip salamku untuk mereka, ya! Bilang kepada mereka untuk selalu semangat belajar. Beri tahu mereka bahwa hidup itu berjalan di atas roda bernama semangat dan harapan. Oh, ya, dan cinta. Itu tentu.

(6 Oktober 2013)


4 komentar:

  1. Duduk bertiga lebih baik dari pada duduk sendiri. Percayalah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam beberapa hal, iya. aku udah pernah ngerasain, sih.. :)

      Hapus
  2. asal jangan jadi orang ketiga!

    *abaikan*

    BalasHapus