Selasa, 26 Februari 2013

Hati yang Vegetarian

          Dua orang lelaki di warung kopi. Yang satu menyulut rokok, yang lainnya sedang bicara di telepon.
          “Iya, Sayang,” kata Si Penelepon. “Aku nggak lama, kok. Cuma ketemu Roni sebentar, ngomongin reuni… . Sayang, ini nggak ada hubungannya… .”
          Barangkali kata-katanya dipotong lawan bicara dengan kata yang tidak berterima karena Si Penelepon tampak menjauhkan telinganya dari gagang telepon. Setelah beberapa lama, ia akhirnya bicara, “Nanti kita bicarakan lagi tentang ini. Oke?”
          Klik.
          Telepon terputus.
          Roni, Si Perokok itu, mendengus sambil menjentikkan rokoknya di asbak, membuang abu. “Kenapa lu, Re? Nggak boleh ikut reuni sama yayang lu itu?” tanyanya dengan nada sinis.
          Are, yang tadi menelepon itu, tersenyum lemah. “Iya, Ron. Dia masih aja cemburu sama Dini. Padahal kan Dini udah masa lalu… .”
          “… Yang masih lu cinta,” potong Roni.
          Kali ini Are yang mendengus.
          “Dia punya radar, kali, siapa yang perlu diwaspadai,” Roni berteori.
          “Ah, lebay lu!”
          “Bener, kan? Masih ada Dini di situ?” Roni menunjuk dada Are. “Kok bisa-bisanya lu jalan sama Ayu padahal hati lu di Dini?”
          Are menyesap kopinya sebelum menjawab, “Gue vegetarian, Boy!”
          “Bah! Sejak kapan lu jadi vegetarian, Cuy?”
          “Ya, sejak sama Ayu.”
          “Apaan, sih, lu?”
          “Barangkali cinta gue ke Dini, tapi hati kan bisa bertahan, Boy!” pandangannya mengawang. “Nggak makan daging aja orang bisa tetap hidup dengan makan sayuran. Iya, kan?”
          “Gila lu!”


(Rawamangun, 26 Februari 2013)  

8 komentar:

  1. biar gak makan ati, jadi vegetarian.. gtu ya???

    BalasHapus
  2. Semacam cinta adalah perkara memilih :)

    BalasHapus
  3. hahaha. baru liat ini :D
    jadi terilhami pengen nulis apa. ika, makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes. Kutunggu tulisanmu (dan ilustrasinya), Prie..

      Hapus
  4. yang penting nggak makan hati orang lain bro, hehe

    BalasHapus