Senin, 29 Oktober 2012

#Bahasa



          Tulisan-tulisan berikut merupakan kumpulan kicauan saya yang berkenaan dengan kebahasaan di Twitter—beberapa dengan pengembangan.

1.    Dalam bahasa Arab, kalbu(n) beda dengan qolbu(n). Qolbu berarti “hati” sedangkan kalbu berarti “anjing”. Nah, dalam bahasa Indonesia, pengindonesiaan untuk qolbu itu kalbu. Jadi, bahasa kalbu yang kita maksud sebagai bahasa hati, juga punya arti harfiah “bahasa anjing” (?). Gawat sebetulnya. #Bahasa

2.   Ika, terutama dalam bhinneka tunggal ika secara harfiah berarti “itu (penunjuk)” sedangkan yang memiliki makna “satu” adalah tunggal. #Bahasa

3.   Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bukan berbahasa satu. Bisa mati bahasa daerah jika kita hanya menggunakan satu bahasa. Konon, sih, pengubahan itu berkenaan dengan politik. #Bahasa

4.   Konon (lagi), kata pengemis dari kata kemis (Kamis). Mulanya ada raja yang berderma tiap Kamis dan orang yang menerima derma disebut pengemis. #Bahasa

5.   Kakus berasal dari kata Belanda kak huis yang berarti “rumah berak”. #Bahasa

6.   Carut-marut berarti “bermacam-macam kata yang keji”. Yang berarti “kacau” itu karut-marut. #Bahasa

7.   Mengubah (ubah + me-), bukan merubah (rubah + me-). #Bahasa

8.   Frustrasi, bukan frustasi. Lidah kita emang kaga demen ribet yak.. #Bahasa

9.   Senin dari kata arab isnaini yang berarti “dua”, Selasa dari tsalatsah, Rabu dari kata ‘arba’ah, Kamis dari kata khomsah, makanya Minggu disebut Ahad yang berarti “satu”. #Bahasa

10. Ingat, bagian tubuh di bawah hidung di atas bibir belum bernama. Kumis? Yang tidak tumbuh rambut bagaimana? Coba beri nama terus dipatenin. #Bahasa

11.  Atlet, bukan atlit. Ingat aja ada atletik, nggak ada atlitik. #Bahasa

12. Apotek. Inget aja ada apoteker, nggak ada apotiker. #Bahasa

13. Sekadar (kadar + se-), bukan sekedar. #Bahasa

14. Saksama, bukan seksama. #Bahasa

15. Canggih itu memiliki pengertian dasar “bawel, cerewet, banyak cakap”. Sekarang meluas jadi “modern, berteknologi tinggi, dst”. #Bahasa

16. Bergeming itu artinya “diam”. Jadi, tak bergeming artinya “tak diam alias bergerak”. #Bahasa

17. Acuh itu artinya “peduli”. Jadi, mengacuhkan artinya “memedulikan”, bukan “mengabaikan”, Sayang… . #Bahasa

18. Ember dari kata emmer. Pengertiannya sama. #Bahasa

19. Duit dari kata Belanda deewt. Kalau nggak salah, nama orang. #Bahasa

20.                Menurut anekdot, betawi berasal dari kata mambu tai. Biar lebih jelas, silakan cek tulisan Abah Alwi Shahab, ya… . #Bahasa

21. Silakan (sila + kan), bukan silahkan. #Bahasa

22.                Acc itu singkatan untuk accord (setuju). *mendadak inget sidang skripsi* #Bahasa

23.                Busway itu “jalur bus”. Berarti kalau ada yang bilang “naik busway” berarti “naik jalur bus” (?) #Bahasa

24.                Yang bisa berbahagia itu manusia, bukan kesempatan. Jadi, frasa “kesempatan yang berbahagia” salah nalar. #Bahasa

25.                Setrap berasal dari kata straffen yang berarti “menghukum”. #Bahasa 

2 komentar:

  1. hhha.. keren keren mbak... itu di atas bibir di bawah idung itu emg namanya kumis ya meskipun tanpa rambut? :LOL: malah jadi aneh ya :D

    BalasHapus
  2. Nah, itu dia.
    Setahu saya, bagian itu belum bernama.
    Jadi, kalo kita mau kasih nama, terus dipatenin, bisa, tuh.. :)

    BalasHapus