Rabu, 01 Agustus 2012

#MagicalRamadan #Day 10


          Aku seorang putri dari Negeri Hujan Bunga-bunga yang punya hobi terbang mengunjungi mimpi orang-orang. Aku dipercaya Tuhan menaburkan serbuk agar orang-orang yang kuingini memiliki energi ekstra dan kebahagiaan. Hanya saja, aku harus diam-diam melakukan ini. Jadi, kumohon padamu agar kaurahasiakan juga dari mereka. kalau kau mau, kau juga bisa lho mengamini doa-doaku agar terkabul. Ah, tentu ini tak sulit, bukan?
          Mereka yang kudatangi itu adalah:
1.     Orang yang membangunkan sahur
“Hai, Bapak yang baik, bangunlah! Bukankah kau akan membangunkan orang-orang untuk sahur?” *menaburkan semacam serbuk berwarna-warni* *cring* *si Bapak mengerjap-ngerjapkan mata, membersihkan diri, lantas ke musolla*

2.    Para Ibu
“Sst.. Bu, sudah waktunya menyiapkan makan sahur,” bisikku di telinga tiap ibu. *menaburkan serbuk* *cring* *Ibu pun membangunkan anggota keluarga yang lain dan menyiapkan sahur*

3.     Ayam
“Om ayam, bukankah pagi itu baru pagi jika ada kokokmu? Bangunlah… .” *menaburkan serbuk* *cring* *ayam pun berkokok*

4.    Adikku
“Adikku yang baik, terima kasih sudah mengantarkanku. Semangat, ya!” *menaburkan serbuk* *dia bersin, mungkin agak berlebihan aku menaburkannya* *cring* *matanya mengerjap-ngerjap semangat dan ia tampak seperti orang yang tak memiliki lelah*

5.     Teman-teman pengajar
“Hai, teman, mari kita melaksanakan tugas kita. Kita harus semangat agar siswa kita pun semangat.” *menaburkan serbuk* *cring* *tubuh pun menegak*

6.    Siswa-siswaku
“Memang sedang puasa, Dik, tapi kita justru harus lebih semangat menimba ilmu. Ayo, tegakkan kepalamu… .” *menaburkan serbuk* *cring* *semua semangat* *tunjuk jari mau bertanya* *ada yang tanya kapan pulang, ada yang tanya kapan buka* -__________-“

7.     Ibe, Imas, dan Nuniek
“Hai, ibu dan calon ibu, kita nanti jadi ya buka puasa bersama. Sudah berapa lama kita tak berjumpa dan bertukar cerita? Semoga rencana kita direstui Allah.” *menaburkan serbuk* *cring* *kita pun berkumpul dan tertawa bersama*

8.    Ibu-ibu hamil yang tetap puasa
“Hai, Ibu, semoga Allah memberimu kekuatan untuk menjalankan rukun islam yang ketiga ini, ya… . Semoga tetap sehat.” *menaburkan serbuk* *cring* *orang yang tidak hamil tentu malu jika tidak berpuasa, kalah dengan yang hamil*

9.    Petugas pengangkut sampah
“Pak, Bu, semoga hidupmu diberkahi Allah dan selalu diberi kebahagiaan.” *menaburkan serbuk* *cring* *senyum tulus mereka membuatku semakin yakin doaku diterima Allah*

10.  Orang yang buang sampah sembarangan
“Warga yang baik, semoga kau diberi kekuatan oleh Allah untuk berjalan menuju tempat sampah sehingga tidak mengotori jalan, kali, dan tempat-tempat umum; dan semoga Allah memurahkan rezekimu agar kau bisa membeli tempat sampah; serta semoga Allah memberi ide kepada para ilmuwan agar menciptakan tempat sampah yang bisa praktis dibawa ke mana-mana jadi tidak ada orang yang sembarangan membuang sampah .” *menaburkan serbuk* *cring* *Indonesia bersih dari sampah*

11.    Supir angkot
“Pak supir yang baik sedunia persilatan—sayangnya Bapak nggak ikut silat, ya?—terima kasih sudah mengantar penumpangmu ke tempat yang dituju dengan selamat. Semoga Allah memberi kekuatan padamu agar tetap bisa berpuasa.” *menaburkan serbuk* *cring* *Pak supir itu mematikan rokoknya*

12.  Pramusaji restoran
“Mas dan Mbak pramusaji, semoga kau diberi kekuatan untuk melayani pelangganmu dan selalu diberi kesabaran.” *menaburkan serbuk* *cring**mereka hilir mudik dengan senyum terkembang*

13.   Pelanggan restoran
“Bapak dan Ibu yang terhormat, semoga kau tetap diberi kesabaran untuk menunggu pesananmu tiba. Bukankah puasa itu salah satunya melatih kesabaran?” *menaburkan serbuk* *cring* *mereka asyik bertukar cerita dengan teman berbukanya*

14.   Orang-orang yang LDR
“Hai, pelaku LDR di mana pun, semoga kau diberikan solusi agar tetap bersama dengan orang yang kaukasihi dan semoga ia menjadi jodoh yang terbaik untukmu.” *menaburkan serbuk* *cring**mereka pun lebih banyak menghabiskan waktu bersama*

15.   Orang-orang yang berbuka sendirian
“Hai, Mbak yang di sana, jangan risau, jangan gundah, bukankah satu ditambah satu jadi dua ditambah satu jadi tiga, dan seterusnya? Jadi, tidak ada yang sendiri (satu), bukan? Semoga kau diberi kebahagiaan oleh Allah.” *menaburkan serbuk* *cring* *dan orang yang paling ia harapkan meneleponnya* *ia tak lagi sendiri*

16.   Sang pangeran
“Hai, Nge, semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah agar kita cepat bertemu.” *menaburkan serbuk* *cring* *aku bertemu dengan pangeranku* *kami pun bahagia sampai akhir hayat kami* *the end* *eh, Alhamdulillah, terima kasih, terima kasih, terima kasih, ya Allah… . ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar