Kamis, 14 Juni 2012

Cuma segini persahabatan kita?

Alkisah ada dua orang anak yang bersahabat. Sebut saja mereka Ina & Mal. Ina berasal dari keluarga kaya, tetapi ia tidak menyadari kekayaan yang dimilikinya. Wajahnya cantik, rumahnya sekitar 30 buah, ditambah perusahaan2 yang dimilikinya. Sayangnya, sekali lagi, ia tidak menyadarinya.

Kebalikan dari Ina, Mal berasal dari keluarga biasa yang cenderung tidak punya apa2. Semula Mal biasa saja terhadap Ina, tetapi lama-kelamaan niat persahabatannya berubah.

Ina terkenal ceroboh & tidak bisa menjaga miliknya. Dompet, tempat ponsel, baju, dan barang2 lain sering hilang atau tertinggal. Namun, Ina tak ambil pusing. Biasanya, ia memiliki beberapa, tidak hanya satu.

Melihat itu Mal gemas. Semula ia hanya bercanda dengan membawa pulpen pink yang ditinggal Ina di meja. Ina yang tidak menyadari hal itu tetap hidup seperti biasa. Akhirnya, Mal jadi terbiasa membawa pulang barang2 Ina yang tercecer.

Ketika suatu hari Ina akan menulis, barulah ia ingat pulpen pink-nya. Tentu saja sudah tidak ada.

Ketika Mal memakai salah satu baju Ina yang sejak beli belum pernah dipakai karena Ina tiba2 berubah selera, Ina baru menyadari baju itu begitu cantik. Saat itu ia juga menyadari baju itu sudah bukan miliknya karena ia pernah merelakan baju itu untuk Mal.

Selanjutnya ketika Mal memakai sepatu lama Ina yang masih bagus yang sudah tidak digunakan & merawat dengan baik, Ina baru sadar juga bahwa sepatu itu berkualitas bagus. Waktu itu ia juga merelakan karena dipikirnya masih banyak kekayaan lain yang dimilikinya.

Terus begitu.

Benda remeh-temeh (atau setidaknya begitu menurut Ina) digunakan & dirawat Mal. Barang2 itu menjadi miliknya. Dengan muka kecut, mau tidak mau, Ina harus benar2 merelakan barang2 itu. Toh, aku masih kaya, pikirnya.

Namun, apa benar begitu?
Kemarin pulpen pink, lalu baju, dan sekarang sepatu. Besok apalagi yang akhirnya dimiliki Mal?

Sebenarnya, Mal yang tidak punya etiket, atau Ina yang tidak punya itikad (untuk memiliki & menjaga)?

Kalau Anda jadi Ina, bagaimana perasaan Anda melihat barang2 remeh-temeh Anda ternyata menjadi berkilau dan begitu indah di tangan orang lain?

Kalau Anda jadi Ina, Apakah Anda akan terus membiarkan Mal?

Kalau Anda jadi Ina, Apa yang bisa Anda lakukan?


Bdw,
Selamat hari sumpah pemuda, kawand..
^^

http://blog.umy.ac.id/karyaku/files/2010/12/unyil.jpg

http://blog.ub.ac.id/depruu/files/2010/09/unyil2.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar